Rabu, 15 Juni 2011







Ketagihan seks yang berlebihan sering dianggap bukan sebagai masalah bagi banyak orang. Padahal, bagi penderita dan pasangan hidupnya, gangguan itu bisa sangat merusak. Tidak hanya merusak kehidupan pribadi penderitanya, tetapi juga lingkungan sosial, keluarga, dan terutama pasangan hidup penderita.
Menurut para ahli, kecanduan seksual adalah kegiatan seks yang sesuai ukuran kelaziman tergolong di luar kendali. Pengidap kecanduan seks merasa terdorong untuk mendapatkan dan membenamkan diri dalam kegiatan seksual, meski menyadari semua risiko yang mungkin dihadapi.
Seks bisa menimbulkan kecanduan sebagaimana alkohol dan obat-obat terlarang. Saat berkegiatan seks, tubuh melepaskan senyawa kimia yang membuat tubuh kita menjadi nyaman. Sejumlah orang menjadi kecanduan untuk mengeluarkan senyawa kimia ini dan menjadi terobsesi untuk mendapatkan lagi dan lagi dan lagi, rasa nyaman yang ditimbulkan.

Ciri-ciri orang yang mengalami ketagihan seks.
* Seorang maniak seks seringkali mengabaikan beberapa hal hanya untuk berhubungan seksual atau melakukan sesuatu yang berhubungan dengan seks. Antara lain malas bekerja, lupa makan, dan melupakan kegiatan-kegiatan yang seharusnya dilakukan, hanya demi menonton film porno di kamar, misalnya.
* Penderita juga rela menghabiskan sejumlah uang untuk menuntaskan hasrat seksual, seperti membeli setumpuk DVD porno atau berkencan dengan wanita penghibur. Berhutang pun tak masalah.
* Sering “ngelonjor” alias “ngelamun jorok”. Fantasi seks yang aktif ini harus diwaspadai karena dapat mengganggu kemampuan organ seksualnya untuk berfungsi dengan normal.
* Saat berhubungan intim, penderita tetap membutuhkan rangsangan yang tidak riil. Misalnya berhubungan intim sambil menonton video porno atau mengkhayalkan aktris favoritnya.
* Sulit berkomitmen dan sering menjalin hubungan singkat dengan orang yang berbeda-beda.
* Untuk gejala lebih akut, seorang pengidap ketagihan seks bahkan rela menjadi gigolo atau wanita penghibur. Bukan demi uang, melainkan hanya untuk seks semata.
* Mengembangkan kebiasaan eksibisionis atau memamerkan anggota tubuh di tempat umum. Orang-orang eksibisionis biasanya melakukan kebiasaan ini seolah-olah tak disengaja.
* Melakukan hubungan seks dimanapun, dalam waktu sesingkat apapun. Bahkan toilet umum pun bisa menjadi sasaran pelampiasan hasrat seksual.
* Imajinasi nakal terlalu aktif, bahkan setiap kali melihat orang lain atau sesuatu hal, langsung dikaitkan dengan hal-hal berbau seksual.
* Seringnya berhubungan seks, apalagi dengan berganti-ganti pasangan, menyebabkan penderita lebih rawan terjangkit penyakit menular akibat hubungan seks.

10 Isyarat yang perlu diwaspadai bagi penderita kecanduan seks:
1. Merasakan bahwa perilaku Anda tidak terkendali.
2. Sadar bisa muncul akibat yang parah bila Anda terus berlanjut dengan perilaku itu.
3. Merasa tak sanggup menghentikan perilaku Anda meski sadar akan akibatnya.
4. Tetap memburu kegiatan yang destruktif dan/atau berisiko tinggi itu.
5. Terus berharap akan menghentikan atau mengendalikan apa yang Anda lakukan dan bertindak aktif untuk membatasi kegiatan berbahaya yang Anda lakukan.
6. Menggunakan fantasi-fantasi seksual sebagai cara untuk mengatasi perasaan atau situasi sulit.
7. Butuh ngeseks terus-menerus agar selalu merasa nikmat.
8. Menderita akibat perasaan yang terus bergejolak di seputar kegiatan seks.
9. Menghabiskan banyak waktu guna merencanakan, melakukan, atau menyesali dan melakukan lagi kegiatan seksual.
10. Mengabaikan kegiatan sosial, kegiatan kantoran, dan kegiatan rekreasional yang penting demi seks.